JIN merupakan sosok yang tak kasat mata. Kehadirannya, terkadang tak kita
hiraukan. Bahkan, kita pun tak menyadari bahwa dalam diri kita terdapat jin
yang selalu mendampingi kita. Ialah Qarin, jin pendamping manusia selama hidup
di dunia.
Banyak kejadian yang dikisahkan oleh manusia tentang hantu atau roh orang
yang sudah meninggal. Kita bisa melihat di acara-acara televisi dewasa ini yang
mengemasnya dengan sajian yang menarik. Seseorang bercerita bahwa suatu ketika
ditemui oleh si Fulan. Ternyata diketahui bahwa si Fulan tersebut baru saja
meninggal dunia. Kisah-kisah sejenis ini sangatlah banyak ragam kejadiaannya.
Misalnya saja, mengenai seseorang yang kerasukan.
Maka, kebanyakan manusia mengira bahwa roh orang yang sudah meninggal itu
bergentayangan. Bahkan, peristiwa-peristiwa yang bersangkutan dengan kejadian
orang yang baru meninggal tersebut sampai membuat segolongan aliran
berkeyakinan bahwa orang yang sudah meninggal itu akan menitis kembali. Mereka
menyebutkan bukti-bukti kejadian yang berkaitan dengan peristiwa kematian, dan
juga hasil dari cerita-cerita seperti tersebut di atas.
Pasti kejadian ini sudah tak asing lagi bagi kita. Tahukah Anda biasanya
ketika seseorang kerasukan dan mengaku dirinya adalah sosok orang yang telah
meninggal, itu bukanlah setan? Ya, yang merasuki tubuh seseorang itu merupakan
sahabat almarhum/almarhumah yang tidak lain adalah Qorin atau jin pendamping
yang selalu mendampinginya sewaktu hidup. Jadi, ia tahu betul apa yang
dilakukan almarhum/almarhumah sewaktu hidup.
Siapakah Qarin itu sebenarnya? Apakah ia jin pendamping yang baik atau jahat
bagi orang yang di dampinginya? Mengapa Qarin tidak meninggal menyusul orang
yang didampinginya ke alam baka (kekal)? Secara bahasa “Qarin” berarti teman
atau pasangan, karena itu Qarin sering di artikan sebagai teman yang selalu
mendampingi kita dimana saja kita berada.
Layaknya teman, ada yang baik dan ada yang buruk. Begitu juga dengan Qarin,
ia kadang memiliki pengaruh baik pada kita kadang juga memiliki pengaruh buruk
pada kita. Tetapi pengaruh kita sebagai manusia lebih tinggi dibandingkan
pengaruh Qarin terhadap kita.
Qarin sudah ada sejak kita lahir. Karena itu, ada yang mengistilahkan Qarin
itu pasangan kembar kita. Hanya saja ia bentuknya ghaib dan tak terlihat.
Sebagai pasangan yang selalu mengikuti kita kemana saja, sudah pasti ia tahu
betul apa yang kita kerjakan semasa hidup. Sehingga Qarin bisa menyampaikan
keinginan-keinginan yang ingin di sampaikan almarhum/almarhumah saat hidupnya
yang belum sempat terucap.
Ibn Mas’ud menceritakan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda,
“Tidaklah salah seorang dari kalian melainkan ada pendampingnya dari golongan
jin.” Mereka bertanya, “Juga padamu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, hanya
saja aku telah mendapat perlindungan dari Allah sehingga aku selamat. Ia tidak
memerintahkan aku kecuali kebaikan,” (HR. Muslim).
Ath-Thabarani juga mengisahkan riwayat dari Syuraik bin Thariq. Ia berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tidak ada seseorang di
antara kalian melainkan ada baginya seorang setan.” Mereka bertanya, “Juga
bagimu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, tetapi Allah melindungiku sehingga
aku selamat,” (HR. Ibnu Hibban).
Konon jin (Qarin) yang mendampingi nabi itu bernama Habib al-Huda dan ia
beragama Islam. Disinyalir jin nabi ini masih hidup hingga sekarang. Dan
tinggal di Baqi’. Di sana ia memiliki majelis dakwah, yang kerap kali didatangi
oleh jin-jin lainnya yang beragama Islam. Jadi, layaknya manusia, jin juga memiliki
tempat untuk belajar dan mengajar.
Seperti halnya manusia, Qarin juga ada yang beragama Islam, Ateis, Kristen
dan Yahudi. Konon Qarin yang non muslim ini bertengger di bahu kiri pada orang
yang didampinginya. Sebaliknya Qarin yang Muslim berada di bahu kanan. Dia
selalu membantunya untuk taat kepada Allah. Jika kita lupa shalat, dia
mengingatkan dan membangunkan kita. Dia tidak pernah meninggalkan orang yang
didampinginya kecuali ia sedang menggauli istrinya. Ketika sang suami istri
sudah masuk kamar dan pintu di tutup, maka Qarin pun dengan sekejap sudah
berada di Mekkah untuk shalat di sana dan balik lagi dengan sekejap ke rumah
muslim tersebut.
Sa’id al-Jariri mengomentari ayat yang berbunyi, “Barang siapa yang
berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (al-Quran), kami adakan
baginya setan,” (QS. Az-Zukhruf: 36). Ia berkomentar, “Telah sampai berita
kepada kami bahwa orang kafir apabila dibangkitkan pada hari kiamat, setan akan
mendorong dengan tangannya, hingga ia tidak bisa melawannya, sampai Allah
menempatkannya di api neraka, dan ketika itu ia berkata, ‘Aduhai, semoga
(jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat’,” (QS.
Az-Zukhruf: 38). Sementara, orang mukmin akan diwakilkan padanya malaikat
sampai ia diadili di antara manusia dan menempatkannya dalam surga.
Demikianlah, orang yang berpaling dari petunjuk yang lurus, yaitu al-Quran
dan sunah, maka baginya akan diadakan oleh Allah yaitu setan, yang akan
menyesatkannya.
Tidak seperti manusia, Qarin tidak dapat mati hingga hari kiamat. Sebab ia
merupakan bangsa jin. Seperti bangsa jin lainnya, ia pun tidak bisa mati
kecuali saat datangnya hari kiamat. Maka dari itu, ketika yang didampinginya
meninggal, Qarin kerap kali menampakkan wujudnya seperti diri orang yang dulu
didampinginya.
Biasanya Qarin itu berperilaku persis seperti orang yang didampinginya. Jika
orang yang didampinginya adalah orang yang saleh maka ia akan berperilaku
persis seperti orang itu, meskipun orang itu sudah meninggal. Karena itu kerap
kali kita mendengar kisah-kisah tentang orang saleh yang sudah meninggal dunia,
tetapi kita masih melihatnya sedang mengaji di masjid, beribadah dan
sebagainya.
Sebagian orang menilai itu karena karomahnya. Padahal itu adalah Qarin yang
dulu mendampinginya ia akan persis melakonkan perilaku orang yang didampinginya
saat masih hidup.
Bagi orang kita orang awam akan timbul pertanyaan, “Apakah jin pendamping
muslim itu juga pasti muslim?” Jawabnya tidak mesti. Kadang-kadang jin
pendamping seorang muslim itu adalah jin muslim, tetapi ada juga jin Kafir,
Ateis, penyembah berhalah, Kristen maupun Yahudi.
Jin pedamping yang muslim, sangat mencintai orang muslim yang didampinginya
dalam derajat yang tidak dapat dibayangkan oleh manusia. Dia melindungi manusia
yang didampinginya dari berbagai bahaya, dan membantu untuk melaksanakan
ketaatan kepada Allah.
Untuk melindungi diri dari jin Qorin maka banyaklah
berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh
melakukan hal ini, insya Allah, akan datang perlindungan dari Yang Maha Kuasa.