Apa itu Cinta??
Jawabanku adalah CakeP
Yah, aku merasa senang ketika dua bola maTa !ini melihat wajah Indah
mengH!asi pemandangan yg kulihat, menarik LangKahku untuk selalu
MenGintiPnya dari Arah Pandangku.
Namun Mreka tertawa,
KaTa Mreka itu bukan Cinta sesungguhnya,
Melainkan Cinta M0nyet
Karena “bau KencuR” masih melekat di umurku
Apa itu Cinta??
Kujawab TerKeNaL…
BaG!ku Cinta Tak Harus berhenti pada Wajah Cakep ygmemiliki otak k0s0ng
..apaLagi G aktiP daLam Beberapa Bidang..Urrgh,,rasanya Malas dekaT
dengan Seseorang sepeRti itu, terLalu Gengsi diri ini BerJalan
beriringan bersamanya, krEna Aku Ingin Cinta y6 Gak Hnya Cakep Namun
juga dikeNaL oleh BebeRapa Teman,,,EnTah itu diKenal karena “SmaRt”
“AkTip” “ KeRreNd” y6 membuatq mrasa Bangga di sampingnya
MreKa Menertawaiku Lagi
Kata Mreka, itu buKan Cinta
MeLainkan Hanya Lemak2 KaSMaran yg MenghiDupkan jerawatku
Apa itu Cinta??
Kali ini aku MenjaWab “ BerDuit”
Rasanya Cape Sekali ktika Cintaku terpaut pada Cakep n TeRKenal tapi
tak berduiT…mau ngapa-ngaPain maSiH susaH…Hari gini maem Cinta
duaNKz,,,Nggaaaak deeeh…
Aneh MereKa terTawa Lagi
Kata Mereka itu Bukan Cinta, Melainkan Mata duitan
Namun aku tak hiraukan, karena aku ingin bahagia deNgan Duniaku…..
Hingga Akhirnya aku-pun menikah
Dengan dia,
seseorAng y6 tak KukenaL seutuHnya
seseOrang y6 tak PerNah ada Dalam Bayangan Cintaku
sese0Rang yg diPiliH Oleh Rabbi
Yg kuHaRap bisa MembeRi jawaban, apa itu Cinta…
BagaImana MunGkin dia bisa Memberi JawaBan apa itu Cinta?
SedaNgkan dia,
BaGiku…tidakLah CaKep, TerKenaL apaLagi Berduit
Wajah dia biasa Saja…
SeDikit Sekali yang mengenaLnya bahkan
Gaji dia masih minim dibanding dengan PenghasiLanku
Lalu,
aPa Itu cinta, Bu?
Ibuku berbisik,
Makna Cinta akan engkau dapat dalam Pernikahanmu,
Disaat suamimu bisa meNerimamu dengan sePenuh Hati
Tak Hanya menerima kekuranganmu, melainkan juga Kelebihan yang kau miliki…
Aku merasakan itu,
Ketika Pertama kali menyuguhkan secangkir k0pi,
Bukan k0pi manis atau Kopi Pahit
“ Alhamdulillah, baru kali ini aku minum Kopi yang saNgat Istimewa….”
Ucapnya sambil terSenyum, aku sedikit curiga dengan ekspresi yang
terlihat ada yg sembunyi….akupun memaksa untuk menyruput pula
“Astaghfirullah….asin, maaf bukan gula yang kumasukkan, tapi garam “ Sesalku….suamiku hanya tersenyum ringan.
Meski aku sudah tak terlihat sempurna lagi dalam menjalankan kewajibanku sebagai istri, hati kecilku masih menepisnya…
Pantaslah dia menerimamu
Wajahmu cantik, pastinya tak ingin kehilangan dirimu
Kamu smart yang udah jelas buat dia bangga
Kamu juga berpenghasilan tinggi, sangatlah rugi bila meninggalkanmu
Jadi ketidaksempurnaanmu tak kan terlihat karena kelebihanmu menutupinya…
Apa itu Cinta, Ayah?
Ayah tersenyum…rasakan cinta di hati suamimu,
Jika dia tetap merangkulmu dikala terpuruk…
Maka itu Cinta.
Aku melihat hal itu,
Ktika Dokter men-Vonis aku mandul. kecerian yg dulu menghiasi sirna
berubah menjadi kesedihan dan tak ada rasa semangat lagi…..
”aku bukan wanita sempurna” tangisku. Suamiku merangkul penuh kasih sayang.
Apalah gunanya aku menjadi wanita karier yang sukses, cantik n smart
jika kenyataanyaa aku tidak bisa memiliki keturunan dari rahimku
sendiri, bukankah perempuan bisa dikatakan sempurna jika telah bisa
membuktikan bahwa dirinya mampu melahirkan seorang anak???
“ Semua bisa berubah atas izin ALLAH, bukan tidak bisa memiliki anak,
tapi masih belum waktunya sayang “ ucap suamiku member semangat, walau
aku belum bisa mencurahkan cintaku seutuhnya kepada dia namun dia tetap
menganggapku ada bahakan kali ini semenjak aku dinyatakan mandul, dia
lebih menyayangiku dan memeprhatikanku.
Itulah cinta yg kau cari ….tegur batinku, aku melirik suamiku yg sedang menyiapkan secangkir susu manis untukku,
Tapi lagi-lagi bisikan kecil menepisnya,
Bukan !!!
Itu bukan Cinta tapi itu IBA…rasa kasihan,
Astaghfirullah, mungkinkah sampai saat ini aku belum bisa mencintai
suamiku hanya karena aku belum menemukan jawaban apa itu CINTA ……hiks
hiks hiks …
Apa itu CINTA ya Rabb…
Akhirnya aku bertanya pada Rabbi, bukan jawaban yang kutemukan
tiba-tiba tepat di pagi hari badanku susah untuk digerakkan dan
ternyata aku dinyatakan “Strock”
Astaghfirullah……………………..
...................>>>
Sisa-sisa buliran air mata terus mengalir tak mau berhenti membasahi
pipiku, dengan penuh telaten tangan gagah suamiku tak henti-hentinya
bergerak lembut mengusap air mataku. Sepertinya ia tak ingin melihat
air mataku terbuang sia-sia. Melihat wajah lelahnya ingin kuhentikan
air mata itu namun tak bisa, karena semakin aku melihat ketulusannya
semakin mengalir saja air mata ini, lagipula tak ada yang bisa
kulakukan untuk mengucap maaf dan terima kasihku selain menangis karena
mulutku tak bisa berbicara. Air mata ini adalah ucapan maaf dan terima
kasihku pada suamiku, maaf karena belum bisa menjadi istri yang baek.
“ Jangan menangis Cinta, aku berjanji akan selalu menemanimu. ALLAH
sedang bercanda dengan kita, mungkin DIA ingin aku melakukan aktivitas
seperti saat kau melalkukannya untukku” Ujarnya sembari mengusap air
mataku.
Kuakui, meski hati begitu sulit mengatakan cinta namun aku bukanlah
tipe istri yang pembangkang apalagi membentaknya. Tetap kulakukan
kewajibanku sebagai seorang istri.
Ayah dan Ibu menyarankan agar aku dirawat di rumah mereka agar suamiku
bisa bekerja dengan tenang, suamiku menolak dengan halus.
“ Maaf, ikatan perkawinan yang saya bina ini bukan sekedar tulisan di
atas kertas, yang hanya membubuhkan tanda tangan semata, namun tanggung
jawab saya sebagai suami terltulis secara otomatis saat itu juga.
Biarkan Hawa bersama saya, ALLAH sedang ingin melihat saya
merawatnya…..bagi saya Hawa tidak hanya sekedar istri saya semata namun
juga adalah Syurga, jadi saya tidak ingin melepas Syurga saya begitu
saja “
Ayah dan Ibu tidak memaksa, mereka secara bergantian menjenguk keadaanku di rumah kami.
Seadangkan suamiku, total merawatku…pekerjaan dia wiraswasta, membuka
toko elektronik di pusat kota. Pekerjaannya ia alihkan kepada tangan
kanannya karena dirinya setiap hari bersamaku, saat kebetulan Ibu
bermalam di rumah, dia menengok toko elektroniknya.
Ketika Adzan berkumandang, dengan sigap suamiku menyeka aku dengan air,
membasahi anggota badan wudhuku, rambutku ditutup dengan jilbab
seadanya, ia berbisik
“ Cinta, jika kau sanggup Sholatlah melalui hatimu”
kemudian ia Sholat di dekatku. Usai Sholat, ia duduk di sebelahku,
bibirnya bergerak pelan membaca ayat suci Al-qur’an. Aku hanya bisa
menatapnya, kedua telingaku berusaha mendengarkan lantunan ayat suci
yang ia baca, tiba-tiba bibirnya mendekat, mengecup keningku sambil
menyelipkan sebuah doa
“ Kaulah Syurgaku, bacaan AL-qur’an ini kuhadiahkan untukmu. Cepat sembuh Cinta, kita gapai lagi hidup indah kita berdua……”
Kali ini bukan hanya aku yang meneteskan air mata, kulihat suamiku juga berair mata, ia menangis meski sedikit malu-malu……
“ Cinta, dulu aku sempat bertanya dalam hati, sebenarnya Apa itu
Cinta…Tak satupun ada yang bisa menjawab, sekalipun ada…jawaban itu
tidak sesuai di hatiku, hingga akhirnya aku menikahi dirimu. Dalam
pernikahanlah aku tau, apa itu cinta…
Cinta memang tak bisa diuraikan dengan kata-kata, sebanyak apapun makna
cinta yang kita miliki tak kan mampu menjawabnya karena cinta adalah
anugerah terbesar yang diberikan oleh ALLAH….meski masih belum
kutemukan maknanya, namun aku mulai merasakan uraian Cinta ketika
bersamamu…..hati ini berdesir diiringi jantung yang berdetak tak
beraturan ketika aku berdekatan denganmu, ktika kau tersenyum manis
padaku…aku tak mampu menangkapnya begitu saja, maafkan aku cinta jika
selama ini sikapku sangat kaku, tak bisa romantic seperti suami yang
laen. Karena aku sendiri tak tau bagaimana mengekspresikannya, yang
bisa kulakukan hanya memandangmu penuh takjub dan berkata SubhanaLLah
begitu indah karunia yang Engkau berikan ya Rabb..
Cinta, walau selama ini aku belum bisa mengekspresikan cinta sesuai
mimpimu, namun aq telah merasakannya…..ketika tak bertemu, Rindu
menggaung-gaung dalam hatiku, kata seorang sahabat… Rindu adalah bukti
adanya sebuah cinta di hati “ suamiku menghentikan ceritanya, ia
tersenyum malu-malu…..sambil menatapku penuh kasih ia melanjutkannya
“Bahkan aku juga merasakan cemburu jika kau bersama lelaki lain, namun
itu harus q tepis…terlalu jahat diriku jika harus mencurigaimu…akupun
berdoa kepada Sang pemilik Cinta, yaaah…kutitipkan Cintaku pada Rabbi,
selama aku mampu menjaga hatiku untukmu, maka aku yakin ALLAH akan
menjaga hatimu untukku…”
Suamiku menggenggam erat tanganku yang kaku. Tiba-tiba aku merasakan
suatu hal yang aneh, detak jantungku bergerak kencang…aku tidak pernah
merasakan sesuatu yang sangat dahsyat seperti ini…mungkinkah aku telah
merasakan Cinta pada suamiku?? Kuakui, selama setaun kami menikah tak
ada komunikasi sedekat ini…Astaghfirullah..Apa ini bisa dikatakan
komunikasi dimana aku hanya bisa mendengarkan saja tanpa menanggapi
curahan hatinya, jikapun ingin menanggapi aku hanya bisa mengeluarkan
air mata karena badanku masih belum bisa bergerak normal.
Ya ALLAH ampuni dosa hamba, ada rasa sesal di hati…dulu, sewaktu aku
sehat aku jarang memberi kesempatan berdua untuk bicara dari hati ke
hati alasanku adalah sibuk dan suamiku bukan tipe memaksa. Yang masih
kuingat, terkadang antara sadar dan tidak sadar dalam tidurku aku
mendengarkan suara kecil yang berbisik di telingaku, mungkinkah itu
suara hati suamiku……..
Maafkan aku, suamiku,,,,
“Cinta…sudah banyak makna tentang cinta yang kudengar dan kubaca, tapi
aku memiliki jawaban sendiri….bagiku, Cinta adalah sebuah rasa yang
bersandarkan atas nama ALLAH, ya…karena atas nama ALLAH kita bisa
bertemu dan berkumpul dalam pernikahan suci…banyak yang mengatas
namakan sesuatu karena Cinta, namun biarkan aku
mengatasnamakan Cinta karena ALLAH , Bukankah segala sesuatu adalah pantulan dari dimensi Sang Pemilik Cinta?? “
“ Cinta adalah Syurgaku, karena ketika aku memandang teduh wajahmu,
berdekatan denganmu, berbicara denganmu bukan hanya kebahagiaan yang
aku dapatkan namun aku merasa satu poin pahala untuk menuju ke Syurga
bertambah, Cinta, maafkan aku masih belum bisa membuatmu bahagia.
Padahal kau-lah Syurgaku, Bahagiaku………”
Ya ALLAH kini aku mengerti,,,,
Mengapa Engkau tidak mempertemukan aku dengan si cakep, si terkenal ato
si tajir dalam pernikahanku…aku baru menyadari semuanya ya Rabb…
Seandainya,
Jika aku menikah dengan seseorang karena “Cakep”nya
Mungkinkah ia akan ada di sampingku saat keadaanku seperti ini?
Pastilah jawabannya tidak, karena dengan fisiknya yg “cakep” dia masih bisa mencari pengganti yg lebih cantik dariku
Jika aku menikah dengan seseorang karena “ Terkenal” nya
Mungkinkah dia akan melantunkan ayat suci al-qur’an untukku disaat seperti ini?
Pastilah jawabnnya tidak, karena dengan keadaanya yg super terkenal dy
akan tetap menjadi orang sibuk bahkan mungkin bisa berpindah ke laen
hati.
Jika aku menikah dengan seseorang karena “ tajir”nya
Mungkinkah dia akan meluangkan waktu untuk menemaniku bercerita
Mungkin jawabnnya juga tidak, karena dengan uang yang ia miliki, ia bisa membayar siapa saja untuk menemaniku…..
Ya ALLAH, Ampuni dosa Hamba,,,
Dulu di saat kesempatan dan kesehatan itu masih ada, aku sering menyia-nyiakan AnugerahMU…..
Suamiku sangat Istimewa, kutarik kembali ucapanku yang mengatakan dia biasa saja.
Dia Cakep, Cakep akan akhlak yang baek
Dia terkenal, sifatnya yang ramah dan santun membuat dirinya dikenal oleh orang-orang di sekitar.
Dia Kaya, kaya akan Hati, ilmu Agama dan diimbangi ilmu dunia…
Semangatku untuk bisa sembuh sangat kuat, banyak hal yang harus kubayar
ketika aku sembuh,,,inilah janjiku. Ketekadanku membuat bibirku
bergerak pelan dan mengeleuarkan suara parau……..
“ ALLAHU AKBAR…..bibirmu bergerak Cinta, bisikkanlah jika ingin
mengatakan sesuatu….” Suamiku mendekatkan telinganya ke bibirku
“ Aaaaa……..aaaakkk…..aaa…kku….Ciiii…..cccC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar